satu tujuan dalam satu arah, terkadang membelok ketika kita lupa, tapi tidak untuk kami yang selalu saling mengingatkan, aku ingat ketika kalian berkata, jadilah yang terbaik, jujur kalian adalah teman, keluarga, sahabat yang aku rindukan sekarang.
ketika kita berpisah, muka memang merasa senang tapi tidak dihati, hati yang selalu bersama ketika itu dipaksa untuk berpisah, menangis dalam diam, dan tak bisa merasakan apapun ketika itu.
aku tahu ini harus terjadi, berat ketika harus pergi sendiri memilih seribu jalan untuk satu yang kita tuju, sahabat aku rindu ketika kita tertawa lepas tanpa beban, memejamkan mata untuk saling mendoakan.
sahabat, aku tahu ini tak akan bisa terulang tapi apakah bisa kita bersama seperti dahulu ? aku hanya menginginkan kalian semua dalam satu meja, tertawa bersama, kadang kita bertengkar untuk hal yang tidak pasti tapi itu moment dimana kita saling mengerti ego masing masing.
ketika mulai mengerti sifat kalian dan mulai menjadi keluarga ketika itu pula kita harus siap untuk berpisah, kenapa hal ini terjadi disaaat kita mulai mengerti ego masing masing, sahabat aku rindu ketika kita bersama, aku rindu ketika kita bertengkar, aku rindu ketika semua bercampur dalam satu topik.
“ sahabat jangan lupakan aku ketika aku pergi, ingatkan aku ketika aku lupa untuk mengingatmu, kenangan kita akan selalu ada dimasa lalu “
0 komentar:
Posting Komentar