Terlalu dini untuk menyampaikan rasa sakit, hey apakabar semua pembaca? ini surat untuk kalian dimana surat ini berisikan sebuah pesan dari sang penulis yang dulu kalian kenal melankolis, penuh pengandaian berubah menjadi orang yang lebih realistis dan kritis.


Beberapa pesan penting didalam surat ini adalah ketika sebuah kenyataan lebih pahit dari ekspetasi lo? bahasa gue pake lo aja ya, lebih enak sih dibanding kamu nanti baper lagi.
banyak dari lo banyak berekspetasi tapi tidak realistis gini langsung on point deh, pengandaian gue lebih masuk on point soalnya, lo bayangin pasangan lo bisa ngelayanin lo setiap saat jemput lo dan ngelayanin lo makan dan lain lain, ini ekspetasi ya belum real tapi ketika kenyataannya beda lo, perlu gue jelasin gak bedanya gimana? gue yakin lo paham lah bedanya udah pada dewasa nyernanya enak gitu, lanjut nih beda yaa pasangan lo gak sesuai ekspetasi lo nih tapi lo nyalahin pasangan lo ? tolol gak ? gue tuh gak keluarin kata ini gak enak sebenernya, tolol lah lo, nyuruh ekspetasi lo buat ngelakuin hal realistis, pasangan lo punya kehidupan juga mungkin nih pasangan lo punya ekspetasi juga tapi gak ketinggian kaya lo.

itulah kenapa gue bilang kenyataan lebih pahit kerena ekspetasi lo yang matiin semuanya, gue nih dulu orang yang punya ekspetasi tinggi terhadap siapapun gak cuma pasangan, sampe temen dan sahabat, alah taik ngomongin sahabat, makan tuh sahabat sejati, belum aja lo ditusuk dari  belakang terus udahannya dia minta maaf karena salah side haahha tolol gue maafin lo dari pas awal lo pick a side, but gue gak pernah lupa apa kebodohan yang lo tunjukan. 


ini akan panjang karena wfh berlaku buat gue, gue pengen ngepodcast juga males kadang ini lagi pengen nulis aja, 

ini semacam curhatan anjing hahah tapi gue harap lo ambil yang baik aja deh yang buruk jangan.

ini semacam spill gak sih ? ngehe juga hahaha

lanjut lagi brader...

ekspetasi udah, sekarang pointnya itu ke jangan pernah lo percaya siapapun.. 
ini anjing sih gue bilang, ketika lo udah percaya sama orang dan ternyata temen lo kaya anjing atau sahabat lo kaya sampah, taik...

gue sekarang udah gak percaya sama siapapun, mau temen ke sahabat kek taik semua, gue udah biasaa aja kesemuanya bukan karena gue pernah dikecewain ya bukan beda point, karena ketika lo udah percaya sama orang lo lupa bahwa mereka manusia juga tempatnya khilaf tempat salah, dan ketika lo dikecewain mereka berdalih manusia kan tempatnya salah, alah taikk


jangan jangan... mending biasa aja kesemuanya 


lanjut point berikutnya nih, nah tadi kan jangan percaya sama siapapun nih, selanjutnya gue kasih tau jangan terlalu membenci deh ...
lo fikir dari atas kebawah gue tuh benci banget sama orang kaya gitu, enggak men enggak ...
kenapa gue bilang gitu, ketika lo gak terlalu membenci atau kata lainnya ikhlas, lo akan ngejalaninnya enak ..
jujur dari dulu mantan gue gak pernah gue stalk dan gue gamau tau kehidupannya, atau siapa deh musuh gue, njing punya musuh gue, pokoknya mereka itu lah gue bodo amat, dan gue gak perduli dengan apa yang dia lakuin, karena gue gak terlalu membenci biasa aja.
buat kalian, yang follow gue di medsos gue acc bukan karena mau temenan karena gue mau pamer kebahagiaann ke lo semua ahhahah
mampus ketipu hahah


gue mah gak perduli lo mau gimana, klik profil aja gak pernah ahhaha


satu lagi deh kayanya udah cukup,
jangan terlalu mencintai, karena akan bucin.
mau gue jelasin bucin gimana ? taikk gue pernah sebucin itu dulu nyesel gue.


udah lah.. 
semoga kalian sehat semua dan semoga ini bukan tulisan terakhir gue ya..
gue doakan kalian mau musuh mantan, atau mantan sahabat, semoga kalian bahagia yaa..
love uu hahahha





sudah lama tidak bercengrakama dengan tulisan, seakan tak pernah disinari oleh matahari.
sudah hampir beberapa tahun diriku menghilang dalam kegundahan, karena banyak hal yang harus ditata kembali.

tidak kembali untuk melihat hal menyedihkan, aku kembali untuk memastikan bahwa tidak ada yang mati didalam sini.

sedikit bercerita tentang rasa, rasa hanya sebuah hal yang dapat berubah untuku.
jadi untuk rasa aku sudah mati dan tidak adalagi, sedangkan cinta ah sama saja tidak ada tempat untuk bercinta.


intinya aku kembali dengan sebuah rasa yang pasti hanya satu.
satu untuk diriku saja, tidak ada orang lain atau mahluk lain yang bisa kucinta.

im bi now.






Akhirnya sebuah rasa ini mulai merasakan kembali apa yang sedang dirasakan, mungkin jatuh takan membuatku bangkit, mungkin tersandung hanya membuatku mengingat betapa perihnya saatku berada dalam masa lalu.

Terasa dingin beberapa hari ini, apa karena ku tak dapat kehangatan atau cuaca yang mewakili hati ini, rasa memang tak bisa berbeda rasa dari sakitnya hati lalu bahagia seperti tak memiliki rasa.
Mungkin aku hanya merasa kalau aku hanya perlu waktu, waktu untuk apa ? kadang membingungkan berbicara dengan hati yang hanya bisa kurasakan.

Iyaa kadang aku hanya merasakan hal itu sendiri, banyak yang berbicara bahwa angin tak mungkin membuatmu sakit, ataupun hujan mungkin membuatmu terjatuh tumbang, tapi kadang angin jahat membuatku merasakan dinginnya kesepian, hujan lah yang menemani ku untuk tidak sendiri.

Coba mengerti apa yang dimau hujan, kadang dia ingin untuk disambut namun tidak dijauhi, sebaliknya dengan angin dia hanya ingin sendiri membawa diri dalam kejauhan yang tak pernah di temukan.
“ sebuah rasa hanya kan menjadi rasa tanpa cinta, tapi cinta akan menjadi sebuah rasa yang tak pernah tergantikan “

Mengerti dan dimengerti, hanyalah satu ego yang tak pernah bersamaan, keegoisan yang membuat itu menjadi berbeda.

Mereka sama namun tak akan pernah sama waktu yang dirasakannya.


17-01-2018
apakah kau merasa bahwa panasnya matahari hanya fana bagi tubuh ini, yang membakar tubuh ini adalah api yang ada di hati.

pernah merasa bahwa kau tidak berguna, kau tidak diinginkan, aku merasakan itu.. apakah perasaan itu benar atau tidak, atau aku yang sibuk mencari perhatian mu.

pernah sekali mengucap maaf ketika hati ini tergores? atau sekali mengerti apa yang diinginkan hati ini ?

ketika seseorang datang dan dihargai itu sebuah rasa yang mungkin tak didapati, aku terluka lalu manangis, kau benar aku seseorang yang melankolis,

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.










Mungkin aku yang terlalu perasa, angin kecil pun aku dapat merasakan hembusannya apalagi sesuatu yang berubah darimu, dinginnya malam dapat ku rasa apalagi dinginnya hatimu.

Ketika sebuah warna mulai pudar aku yang berusaha untuk menggambarnya kembali, aku mungkin salah telah memberi warna yang berbeda, setidaknya aku berusaha untuk tetap bewarna ketika pudar menghampiri.

Aku tahu ini sulit untuk kita, disaat kita sama sama merindukan namun tidak dapat saling memeluk, ketika kita saling berbicara namun tidak terdengar oleh hati, ketika kita saling merasakan namun hanya hampa yang terasa.

Dunia membenci ku tetapi aku akan tetap berdiri disini untukmu, dunia juga mengusirku tetapi aku tetap berlari kearahmu, perjuangan akan selalu menghasilkan walau hasilnya adalah buruk.

Kamu tahu, ketika kau berbicara kepada rindu, rindu tertawa, iyaaa dia mengira aku bercanda ketika aku setiap hari merindukanmu, rindupun mulai sedih ketika dia tahu bahwa rinduku mulai nyata, dia tak sanggup menahan setiap kata kata yang mulai kurangkai untukmu.

Apakah salah ketika aku mulai merindukanmu? Apakah kau mulai terganggu ketika aku rindu ? dan apakah aku pantas untuk dirindukan.


Apakah rindu masih berpihak kepadaku atau rindu yang mulai pergi


“ tulisan untuk rindu ketika dia pergi “









Ada hal dimana kita tidak tahu mau berbuat apa, ada hal ketika kita tidak bisa berjalan, iyaa karena tertahan sesuatu yang membuatmu nyaman.

Kemarin adalah sebuah hari yang mungkin hanya aku yang merasakan, rasa gundah tanpa kabar, rasa sakit tanpa kepastian yang hancur menjadi berjuta keping, berbicara pun sulit karena banyak hal yang tak bisa disampaikan.

Sang bidadari mulai mengkhianati, aku mati tanpa sayap terjatuh kebumi dan hancur, teganya kau bidadari membuatku lemah tanpa arah.

Aku mulai menerka apakah sebuah rasa ini hanya khayalan ataukah kenyataan, cinta untuk bertahan atau menangis untuk pergi.

Sejujurnya aku tidak menginkan ada yang tahu apa yang sedang kurasa, namun aku berharap ada yang mengerti apa yang kujalani.

Sepertiga hari kujalani tanpa sayap, berharap tuhan mengasihi apa yang telah kuingini.

Sempat kecewa terhadap bulan dia berbohong, cahayanya palsu dia hilang ketika pagi hari, matahari pun begitu hilang ketika menjelang malam.

Semua penuh kebohongan, rasa kesal pun ada ketika aku mulai resah dengan semuanya.

Ketika menjelang malam, aku berharap aku mendapat doa saja dari sang bidadari namun dia tak kunjung tiba, dia masih tanpa kepastian membuat hatiku lelah, dan membuat ku patah.

Aku ada janji dengan seseorang, dia berjanji untuk merubah sayapku, tapi aku sempat ragu dengannya.

Aku bertemu dengannya ketika malam, hari itu tidak ada yang aneh, atau aku yang tidak perduli dengan hal sekitar.

Dan ternyata.. seseorang itu membawa bidadari dan semua hal yang membuat ku bahagia, aku bahagia sampai harus neneteskan air mata.

Bidadari itu cantik, aku tak menyangka bidadari membaut ku terjatuh lalu mengangkatku kembali.

Sungguh lelah dengan kisah ini, namun akhirnya kisah ini penuh misteri.

Sang penulis mulai tak bisa berkata, sang penulis hanya bisa berlinang air mata karena bidadari.

Terima kasih untuk sang bidadari membawaku kedalam duniamu

“ doakan sang penulis ingin bahagia dengan jalur yang halal, insyaallah sang penulis akan menikah dengan bidadari “









Berbicara tentang rindu, aku sudah mulai lelah dengan datangnya rindu, dia datang untuk membuat luka, pergi tanpa arah.
Terus begitu sampai nanti saatnya dia mulai membesar dan membuat luka yang lebih parah, teruntuk rindu apakah kau tahu bahwa semua itu hanya permainanmu yang membuatku jatuh.

Sekarang keadaan berbeda, aku sudah memiliki bidadari, dia bidadari yang mungkin akan kubawa sampai akhirat, dia adalah sebuah hati yang hilang selama ini.

Tetapi rindu tetap datang disaat bidadari itu pergi, aku tahu bidadari itu sedang sibuk dilangit banyak hal yang dikerjakan, sementara aku hanya malaikat tidak bisa pergi tanpanya.

Hei bidadariku, seandainya kau membaca ini aku sedang rindu kepada pelukanmu, aku rindu canda tawamu, aku rindu untuk selalu menatapmu, kau lah yang selalu ada dipikiranku.

Aku tahu kau sibuk dengan pekerjaanmu dilangit, tapi jangan pernah lupa kau punya aku untuk dicintai.

Ini rindu yang jahat atau aku yang terlalu berlebihan.

Aku berharap bidadari datang membawa senyumnya untuk menemuiku.

“ terkadang rindu mengajarkan kita arti menunggu, menunggu sedikit kebahagiaan, dan rindu mengajarkan kita untuk selalau mengingat orang yang kita sayangi “


-       Tidak selamanya rindu itu jahat -