Berbicara tentang
rindu, aku sudah mulai lelah dengan datangnya rindu, dia datang untuk membuat
luka, pergi tanpa arah.
Terus begitu
sampai nanti saatnya dia mulai membesar dan membuat luka yang lebih parah,
teruntuk rindu apakah kau tahu bahwa semua itu hanya permainanmu yang membuatku
jatuh.
Sekarang keadaan
berbeda, aku sudah memiliki bidadari, dia bidadari yang mungkin akan kubawa
sampai akhirat, dia adalah sebuah hati yang hilang selama ini.
Tetapi rindu tetap
datang disaat bidadari itu pergi, aku tahu bidadari itu sedang sibuk dilangit
banyak hal yang dikerjakan, sementara aku hanya malaikat tidak bisa pergi
tanpanya.
Hei bidadariku,
seandainya kau membaca ini aku sedang rindu kepada pelukanmu, aku rindu canda
tawamu, aku rindu untuk selalu menatapmu, kau lah yang selalu ada dipikiranku.
Aku tahu kau sibuk
dengan pekerjaanmu dilangit, tapi jangan pernah lupa kau punya aku untuk
dicintai.
Ini rindu yang
jahat atau aku yang terlalu berlebihan.
Aku berharap
bidadari datang membawa senyumnya untuk menemuiku.
“ terkadang rindu
mengajarkan kita arti menunggu, menunggu sedikit kebahagiaan, dan rindu
mengajarkan kita untuk selalau mengingat orang yang kita sayangi “
-
Tidak
selamanya rindu itu jahat -
0 komentar:
Posting Komentar