Ketika mulut
mengucap “ aku akan melupakannya “ tapi ketika hati mengucap “ aku tidak bisa
hidup tanpanya “, seribu langkah terbuang sia sia jika aku pergi tapi aku punya
1 langkah untuk maju mengubah semuanya.
Mulai mengambil
satu langkah untuk semua perubahan, berat untuk melangkah maju ketika melihat
kebelakang ada 1000 perjuangan untuk mendapat sebuah perhatian.
Mungkin aku hanya
seseorang yang terlalu memuja dan terlalu berat untuk melihat sekeliling,
ketika aku mencoba menjadi yang terbaik, kamu memilihnya untuk kamu jadikan
yang terbaik.
Aku masih belum
ikhlas ketika melihat mu dengannya, serasa ada diriku diantara selipan tangan
kalian yang saling menggenggam, serasa ada diriku diantara obrolan canda tawa
yang saling menyapa, dan serasa ada diriku ketika kau sebut kata sayang yang
terselip diantara dirimu.
Aku sempat
bertanya ? kenapa ini terjadi ketika seharusnya aku sudah berada disampingmu
untuk selalu ada, namun tiba tiba kamu memilih nya yang tadinya benar benar
jauh dari kata dekat.
Terkadang aku
hanya sebuah embun dimalam hari yang selalu dihapus ketika pagi tiba, atau embun
yang ada dikaca untuk menulis namanya, dan ketika dia tiba kamu tunjukan
namanya didalam embun itu, yaitu kau menulis namanya dihatiku .
Curhat yahh...
BalasHapusduh kok aku ikutan baper bacanya :/
BalasHapussemoga ini kisah fiksi belaka ya.. :D
semoga mas :d semoga bisa dijadikan pengalaman juga hahah :d salam kenal mas
Hapus