Satu pilihan
mungkin sulit untuk dirasakan, layaknya bulan yang memaksa kehendaknya untuk
berputar disiang hari, mungkin itu keinginan bulan untuk merasakan panasnya
siang, tapi untuk kebanyakan mahluk itu
bukan hal yang biasa.
Sama saja ketika
hujan datang, ada sebagian manusia yang tak menginginkannya, ada juga yang
meninginkannya, dunia ini berbicara tentang suka dan ketidaksukaan, ketika hati
ini menyukai sesuatu bukan berarti hatinya juga menyukai.
Ada kalanya ketika
ketidak sukaan akan selalu ada, dan memang ketidak sukaan akan selalu
berdampingan dengan kata suka, tapi harus ada hal yang membuat kita yakin bahwa
ketidak sukaan itu bisa berbalik menjadi suka, dengan menunjukan sikap yang
seharusnya bisa membuatnya percaya.
Saat dari pertama
memandang aku langsung melihat bahwa kau lah yang pantas untuk kucintai, tetapi
ketika melihat lebih dalam ternyata membuatku pasrah bahwa kau sudah mempunyai
pangeran, pangeran yang selalu kau banggakan.
Aku percaya
ketidak mungkinan ada karena kita tidak pernah percaya dan yakin dengan
pendirian kita, itu masalah psikologi, psikologi yang membuat semua jiwa kita
tidak yakin bahwa kita bisa.
Aku selalu percaya
dan yakin pada apa yang aku yakini, terkadang aku terlau percaya bahwa aku
bisa, tapi nyatanya hanya sebuah hayalan, tapi dari sana kita akan berusaha
bahwa kita bisa melakukannya.
Kembali lagi pada
tuan putri yang menangis disetiap malam, pangeranya selalu membuatnya menangis,
aku sebagai seorang prajurit tidak rela melihat wanita menangis, apalagi dia
seorang putri.
Aku menagatakan
kepada tuan putri
“ tuan putri tidak
pantas untuk menangis, itu akan menurunkan kecantikan tuan putri “
tuan putri pun
tersenyum
aku sebagai
prajutrit pun hanhya bisa menahan rasa, jujur aku suka kepada tuan putri, tetapi
apa daya aku hanya seorang prajurit, tidak lebih dari seseorang yang hanya bisa
berjuang.
“ janganlah kau
menangis untuk hal yang tidak pasti, jangan pernah sia sia kan air mata mu,
teruslah tersenyum dan terus berbahagia “
0 komentar:
Posting Komentar