Iyaaa tangan mulai
menggenggam, hati mulai terluka, terluka kembali, kehidupan kadang susah
ditebak, melihat semua pergi atau kau yang meninggalkan, ketika ketidakuatan
untuk selalu berdiiri hanya menjadi api didalam dinginnya air.
Aku kembali,
kembali menulis sebuah rasa didalam rangkaian kata, kembali untuk selalu
menulis cerita dibalik kisah, tapi kali ini bukan kisah tentangnya yang
biasanya aku ceritakan.
Layaknya awan,
kehidupan ini tak seperti, kehidupan seperti … seperti dirimu tanpa rasa lalu
kau mencoba berbagai macam rasa, aku ? sudah mencoba berbagai macam rasa.
Sepertinya banyak
orang kecewa padaku, kecewa karena hanya angin yang kupedulikan, dan hanya
cerita yang kusimpan didalam hati, cerita tanpa kejelasan, hanya sebuah klise
dengan sebuah tanya.
Aku mencoba
membangun kembali apa yang sudah kuhancurkan, mencoba berdiri apa yang sudah ku
berhentikan, mencoba terbang ketika sayap sayap ini dihancurkan, mencoba untuk
lari walau tertahan.
Hei kehidupan
apakah kau terlihat manis untuk dijalani, tapi kenyataan kau kejam untuk ku
tangisi, aku bukan rangga yang selalu bercerita dengan prosa, aku bukan cinta
yang terlalu lama menunggu rangga.
Aku adalah diriku
dengan berbagai macam rasa, dan berbagai macam cinta dikehidupan, satu rasa
yang tidak pasti dan berbagai macam cinta.
“ ketika hati
tidak sejalan dengan rasa, hati tidak sejalan dengan jiwa, yang ada raga yang
mati namun jasad tetap ada “
kalau kau bertanya
ada apa denganku ? aku dengan prinsipku dengan sebuah kemungkinan didalam
kehidupan, dengan hati yang selalu melawan, tidak bisa dikendalikan.
Dan tentu aku
hanya dengan diriku.
Banyak orang pergi
dan banyak orang yang meninggalkan/
Pergilah untuk
mencari bukan untuk meninggalkan, pergilah untuk berdiri bukan untuuk bertahan,
terbanglah untuk selalu melihat banyak orang bukan untuk menikmati diri
sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar