Memaafkan mungkin
mudah, tapi mengingat luka yang tak mudah, luka datang dan pergi, hari ini
mungkin aku berbahagia bisa memaafkan mu dengan sepenuh hati, memaafkan cinta
yang mungkin salah untuk dicintai.
Sadarkah bahwa aku
selalu memaafkan mu disaat kamu menyebar luka di hati, dengan melihat mu
dengannya itu sudah membuat luka kecil yang tak akan bisa diobati.
Ketika semua
datang memaafkan kamu datang dengan hati yang selalu ku maafkan, hati yang tak
bisa ku pegang hanya bisa untuk selalu ku doakan agar tak datang.
Kali ini aku hanya
bisa meminta maaf kepadamu, meminta maaf karena telah diam diam mencintaimu,
diam diam memperhatikanmu, dan diam diam terluka karenamu, bukan salahmu, bukan
juga salah hatimu, ini salah ku yang terlalu lama terjebak dalam hati yang tak
bisa di selami.
Kadang aku hanya
bisa menyalahkan mu, karena mu aku begini, karena mu aku begitu, tapi nyatanya
aku lah yang salah, aku lah yang membuat luka itu sendiri, aku lah yang selalu
membuat luka dibalik tawa.
Berusaha tegar
dibalik senyuman, nyatanya hanya senyuman palsu yang datang dengan duka, senyum
bahagia ? bukan senyum terluka, luka yang mungkin tertusuk begitu dalam.
“ Cinta yang tak
layak untuk dicintai, hati yang tak layak untuk ditempati, serta senyuman yang
tak layak untuk di layani “
berdiri tegak menangkan hati, melawan duka,
dan selalu tertawa, mencoba berdiam untuk selalu berhenti terluka, berhenti
menyakiti diri sendiri dari apa yang tak seharusnya ditangisi.
“ serpihan luka
yang selalu tertawa, saling memaafkan bukan saling meminta maaf, karena meminta
akan selalu diakhiri dengan paksaan, aku tak mau mendapatkan cintamu karena
terpaksa “
0 komentar:
Posting Komentar