Ketika derai rindu
mulai mengalir, dan matahari mulai mengakhiri sinarnya, ketika itulah aku mulai
memulai untuk berdiri kembali, berdiri diantara duri yang mungkin menyakitkan.
Ketika rasa sakit
itu datang untuk menghampiri, aku hanya bisa bertahan diantara pergi dan
bertahan, dan terasa sakit ketika kita bertahan tanpa adanya saling kepercayaan
lagi atau ketika kita pergi meninggalkan kenangan yang mungkin telah kita buat.
Mungkin kamu mudah
untuk pergi karena kamu sudah bersamanya, tetapi aku hanya melihat mu pergi
dengannya membawa kenangan kita, aku hanya sebuah bangku yang kau duduki untuk
sementara ketika kau lelah untuk berjalan dengannya.
Entah kenapa, aku
mulai lepas dari rasa sakit yang ku derita, aku sudah mulai terbiasa dengan,
dengan kebiasaan ini, aku sudah tak merasa kan rasa sakit ketika melihat mu
dengannya.
Aku sudah bangga
bisa membuatmu tersenyum, tertawa dan terdiam ketika aku menatap matamu, aku
berharap orang yang bersama mu sekarang bisa melakukan hal yang sama ketika aku
masih berada disampingmu.
Mungkin aku
bukanlah yang sempurna, tapi aku bisa membuatmu merasa sempurna.
Aku hanyalah hujan
yang datang ketika musim kemarau tiba, dirindukan namun juga dibenci ketika
banjir datang.
0 komentar:
Posting Komentar